Friday, November 30, 2012
Monday, May 7, 2012
Gatekeeper
Gatekeeper merupakan H.323 yang harus ada dalam
jaringan yang menyediakan service seperti address translation dan network
access control untuk H.323 terminals, gateways dan MCUs. Juga gatekeeper dapat
menyediakan beberapa pelayanan seperti pengaturan bandwidth, accounting, dan
masih banyak lagi.
H.323 yaitu standar yang menetapkan komponen ,
protocol, dan prosedur untuk multimedia communication service , contohnya real
time audio, video dan komunikasi data melalui network paket, termasuk Internet
Protocol ( IP) yang berbasis jaringan. H.323 merupakan bagian dari rekomendasi
ITU-T yang biasa disebut H.32x.
Gatekeeper zones dan subnet koleksi zone dari H.323
seperti gateway , terminals, dan MCUs yang telah terregistrasi di gatekeeper.
Dalam satu zone terdapat atau hanya ada satu gatekeeper.
Fungsi Gatekeeper
mandatory gatekeeper functions
a. Address transalion
b. Admission control
c. Bandwidth control
d. Zone management
Optional gatekeeper functions
a. Call Authorization
b. Call management
c. Bandwidth management
d. Call Control Signaling
Terminologi IP Multicast
IP Multicast adalah teknik
pengiriman data dari sebuah host ke beberapa host tujuan sekaligus (namun tidak
untuk keseluruhan host pada jaringan). Kalau teknik pengiriman data yang biasa
adalah teknik unicast (satu pengirim...ke satu tujuan). Selain itu adalah
istilah broadcast (satu pengirim ke seluruhhhh...penghuni jaringan).
Pada Unicast host pengirim akan menggunakan IP Address
yang valid dari kelas A, B, dan C sebagai IP Address tujuan (destination IP
Address),
terkadang juga menggunakan MAC Address yang valid
sebagai Destination Address.
Pada Broadcast host pengirim akan menggunakan IP
Address broadcast (yang tidak valid) sebagai alamat tujuan (biasanya nilainya
adalah 255.255.255.255). Kalau pakai teknik subnetting nilai itu akan sangat
bervariasi. Terkadang menggunakan alamat broadcast layer 2 yaitu
FF:FF:FF:FF:FF:FF.
Untuk Unicast, host pengirim dan host tujuan akan
menggunakan IP Address kelas D atau yang sering disebut IP Multicast.
Disini baik pengirim dan tujuan akan masuk kedalam
sebuah group IP Address, sehingga host pengirim akan mengetahui siapa2 saja
yang membutuhkan datanya. (tentu yang dikirimi adalah host2 yang satu
group....satu penggunakan IP Multicast).
Misalnya bila ada beberapa host yang menggunakan
224.0.0.2, maka paket hanya akan dikirimkan pada host yang menggunakan IP
tersebut.
Untuk keperluan multicast IP Address tidak bisa bebas
kita gunakan (sebebas menggunakan IP Address kelas A, B, dan C).
IP Multicast sudah "dibooking" untuk
keperluan-keperluan tertentu. Daftar "bookingan" IP Multicast dapat
dilihat pada link berikut :
http://www.iana.org/assignments/multicast-addresses
Bila dihubungkan dengan pertanyaan sdri....router2
akan menggunakan IP Multicast 224.0.0.5 untuk melakukan update dalam protocol
OSPF, router yang menggunakan IP 224.0.0.5 saja yang akan menerima update,
karena di OSPF dikenal boundary update (updating hanya diberikan kepada router2
yang membutuhkan)
Sedangkan 224.0.0.6 akan digunakan oleh sekelompok
router yang akan melakukan pemilihan designated router.
Alamat IP Multicast (Multicast
IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan
satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memilikialamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan
diteruskan oleh router ke sub jaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening"
terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamatkelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamatkelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255.
Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0
hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan
oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal. Daftar alamatmulticast yang
ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA
IP multicast
bekerja dengan cara yang sama seperti televisi
dan radio. Jika kita ingin mendengar siaran dari stasiun televisi tertentu,
kita memilih frekwensi tertentu tempat siaran televisi tersebut memancar. Hal
yang sama terjadi pada multicasting, hanya saja kali ini komputer
dibuat hanya mendengar pakat data dengan IP address tertentu yang khusus
digunakan untuk keperluan multicasting. Untuk dapat mendengar paket multicast
dari server tertentu, komputer penerima memerintahkan card ethernet agar
\"mendengarkan\" paket dengan IP address tertentu, tempat
server memancarkan datanya.
Pihak pemancar yang harus
mengumumkan terlebih dahulu ada tidaknya siaran ini agar client mengetahui ada
tidaknya suatu siaran yg dipancarkan dengan IP address tertentu. Server multicast biasanya mengumumkan jadwal siarannya menggunakan protokol
yang dinamakan SDP ( Session Description Protocol). Dengan menggunakan protokol
ini , diumumkanlah informasi penting diantaranya :
- Nama dan deskripsi acara,
- Jadwal acara ini
- Tipe media yang digunakan ( Video, Audio, Teks )
- IP address dan nomor port yang digunakan.
Informasi ini kemudian di pancarkan menggunakan IP
address tertentu (dedicated) yang memang disediakan untuk keperluan ini. Client
multicast tinggal mendengarkan informasi ini saja.
Setelah mengetahui acara apa saja yang hendak
dipancarkan, komputer client kemudianmendaftar ke router multicast
yang bersangkutan. Dengan proses pendaftaran ini, multicast router mengetahui
ada client di networknya yang berminat mendengarkan siaran tertentu. Proses
pendaftaran ini dilakukan melalui protokol yang dinamakan IGMP (Internet Group
Management Protocol )
Keamanan IP Multicast
Dalam merancang sistem komunikasi multicast, keamanan
dan efesiensi multicast menjadi bagian yang sangat penting untuk diperhatikan.
Masalah perancangan kemananan komunikasi multicast juga melibatkan perhatian
pada komunikasi point-to-point. Isu yang paling berkembang
dalam komunikasi multicast adalah otentikasi pesan (authenticity) dan
sifat kerahasiaan (secrecy). Sifat kerahasiaan berarti bahwa hanya
anggota grup multicast yang dapat mendeskripsikan data yang ditransmisikan. Ada
dua tipe dari sifat kerahasiaan ini, yaituephemeral secrecy dan long
term secrecy. Ephemeral secrecy berarti mengamankan bukan anggota grup
untuk kemudahan mengakses data yang ditransmisikan. Long term secrecy melakukan
proteksi keandalan data untuk waktu yang panjang.
Otentikasi menunjukkan adanya keterjaminan data yang
diterima adalah data yang asli tidak mengalami modifikasi. Group authenticity berarti
setiap anggota grup dapat mengenali apakah sebuah pesan dikirim oleh seorang
anggota grup. Source authenticity menunjukkan adanya
kemungkinan untuk mengidentifikasi pengirim dalam grup. Otentikasi ini penting
untuk memverifikasi data multicast yang diterima, bahwa data yang diterima
dijamin tidak mengalami perubahan dan sesuai dengan sumber (source) aslinya.
Untuk menjamin masalah otentifikasi sumber dilakukan dengan mekanisme Message
Authentication Code (MAC), di mana setiap anggota mempunyai set kunci yang
berbeda.
Anonymity mencakup
penjagaan kerahasiaan identitas anggota grup dari anggota grup yang lain, atau
bahkan dari luar grup,selain itu menyembunyikan identitas pengirim untuk
data-data yang sifatnya rahasia. Pengamanan pada kontrol akses (access
control) adalah metoda pengamanan di mana hanya anggota-anggota yang
berhak saja dari suatu grup multicast yang mempunyai akses ke komunikasi grup
multicast. Masalah penanganan akses kontrol akan menjadi kompleks jika anggota
dapat bergabung atau meninggalkan grup pada setiap waktu.Maintaining
availability atau service availability penting dalam
memberikan proteksi terhadap layanan pembatalan dan serangan-serangan yang
tidak dikehendaki baik koalisi dari dalam maupun dari luar.
Di dalam sebuah skenario yang sederhana terdapat
sebuah group owner yang dapat dipercaya untuk memanajemen
keamanan grup. Peraturan-peraturan umum yang digunakan antara lain adalah
penanganan kontrol akses, pencatatan lalulintas dan penggunaannya, dan
penanganan kunci. Sebuah pendekatan untuk pendistribusian masalah kepercayaan
di dalam pusat sekuriti multicast adalah dengan menggunakan teknik threshold
cryptography dan proactive securitydengan menempatkan
sebuah center tunggal dengan pelayananan yang terdistribusi.
MBONE
Multicast adalah metoda komunikasi pada LAN yang
menghubungkan satu pengirim data dengan sekelompok penerima data. Multicast
memungkinkan hanya satu paket data yang dikirimkan kepada satu kelompok
penerima, tanpa bergantung pada banyaknya penerima data tersebut. Pengguna
jaringan multicast di Internet bergabung dalam suatu jaringan raksasa bernama
Mbone (Multicast Backbone)
Saat ini , Network Terbesar yang menjalankan prinsip
multicasting di Internet disebut sebagaiMulticast backbone , disingkat Mbone.
Mbone ini merupakan jaringan virtual di internet yang
terdiri dari beberapa \"multicast island\" (network
berukuran kecil dan sedang yang menjalankan protokol IP multicasting). Jika
hubungan antara network ini melaui jaringan yang non multicast,
paket multicast yang dikirim ke network tujuan dengan dibungkus dalam bentuk
paket Unicast. Hal ini disebut sebagai tunnelling.
Jika antara kedua jaringan sudah dijalankan protokol
routing multicast, tunneling tak perlu dilakukan. Beberapa protokol routing yang
umum dipakai untuk multicasting ialah : DVMRP (Distance Vector Multicast
Routing Protocol), PIM (Protocol Independent multicast) dan MOSPF (Multicast
OSPF) .
a. Distance Vector Multicast Routing Protocol (DVMRP)
DVMRP adalah multicast routing protocol yang
menyediakan mekanisme yang efisien untuk koneksi data yang dikirimkan ke group
dalam suatu jaringan internet. Protokol ini
secara periodik mengirimkan dua informasi ke router tetangga :
- Jarak hop berikutnya , metric hop berikutnya.
- Tujuan hop
berikutnya yang akan ditempuh.
Distance vector secara periodic mengirimkan tabel
routing ke router yang terdekat. Ketika router mengalami putus koneksi (down) ,
router distance vector akan mempelajari perubahan jalur atau tabel tersebut
masih ada pada jalur link tersebut sampai pada waktu tertentu. Jika waktu yang
diperlukan untuk menunggu respon dari router yang menerima kiriman tabel
routing melebihi waktu yang telah ditentukan maka router itu akan dihapus pada
tabel routing router tersebut. Router yang terdekat akan mengirimkan informasi
perubahan dari jalur melalui broadcast. Waktu
yang diperlukan untuk semua router didalam mengubah tabel routing dinamakan
konvergen. Konvergen didalam distance vector meliputi
:
- Setiap router menerima informasi routing yang
baru.
- Setiap router mengupdate table routing.
- Setiap router mengupdate metric tabel routing
dengan informasinya sendiri (menambah hop).
- Setiap router membroadcast semua informasi ke
router yang terdekat.
Proses konvergen didalam distance vector memerlukan
waktu yang lama , hal ini dikarenakan setiap router mengupdate table routing
mereka sendiri. Hal inilah yang akan mengakibatkan waktu yang lama. Akibat dari
ini akan mengakibatkan tidak terdistribusinya table routing ke router
terdekatnya.
Protokol distance vector merupakan protokol algoritma
routing yang memilih jalur berdasarkan jumlah hop yang paling kecil.Hop
merupakan jumlah router yang akan dituju sebelum paket data itu sampai ke
alamat tujuan.Protokol distance vector mengirimkan paket informasi table
routing mereka ke router yang terdekat.
b. OSPF
OSPF yang artinya Open Shortest Path First.OSPF ini
merupakan protocol link-state. Di dalam OSPF terdapat metode penggabungan
datebase link melalui penggunaan perbedaan subnet mask , penggabungan beberapa
rute-rute menjadi satu masukan rute di dalam database. Seperti misalnya
jaringan 192.168.1.0 sampai 192.168.254.0 , penggabungan rute akan menjadi
192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.0.0. Di dalam konfigurasi OSPF itu
sendiri terdapat semacam area-area (seperti Autonomous System) sebagai level
tingkatan yang tidak digunakan pada protokol. Router yang semua interfacenya
terhubung ke dalam satu area dinamakan router internal. Router yang hanya
terhubung dengan backbone dinamakan router backbone. Roouter yang terhubung
dengan area yang berbeda disebut router batas area (area border router).
Algoritma Multicast Routing
Beberapa algoritma telah diusulkan untuk membangun
jaringan multicast di mana paket-paket multicast dapat dikirimkan ke titik
tujuan. Algoritma ini dapat digunakan dalam penerapan protokol multicast
routing.
a. Flooding
Algoritma flooding yang telah telah digunakan pada
protokol seperti OSPF adalah teknik yang paling sederhana untuk mengirimkan
data multicast ke router pada sebuah jaringan. Pada algoritma ini, ketika
router menerima paket multicast maka router pertama-tama akan mengecek apakah
paket tersebut pernah sampai ke router atau paket tersebut untuk pertama
kalinya sampai ke router. Jika pertama kali, maka router akan meneruskan paket
tersebut ke semua interface, kecuali ke interface asal dari paket tersebut.
Dengan cara ini maka diyakini semua router akan menerima sedikitnya satu paket.
b. Spanning Trees
Pada algoritma
ini, hanya ada satu active path di antara dua router. Ketika router menerima suatu paket multicast, router
akan meneruskan paket ke semua jaringan yang merupakan bagian dari spanning
tree. Informasi yang harus dijaga oleh router adalah variabel boolean yang
menunjukkan apakah jaringan merupakan bagian dari spanning tree atau bukan.
c. Reverse Path Broadcasting (RPB)
Algoritma RPB sering digunakan pada MBone ( Multicast
Backbone). Algoritma ini merupakan modifikasi dari algoritma spanning trees.
Pada algoritma ini, ketika router menerima suatu paket multicast pada link
\"L\" dan dari sumber \"S\", router akan memeriksa dan
melihat apakah link L merupakan jalan terpendek menuju S. Jika iya,
paket akan diteruskan pada semua link kecuali L.
d. Truncated Reverse Path Broadcasting (TRPB)
Algoritma TRPB
hadir untuk mengatasi kekurangan pada algoritma RPB. Dengan menggunakan
protokol IGMP protokol, maka sebuah router dapat menentukan apakah anggota dari
kelompok multicast ada pada subnetwork atau tidak ada. Jika subnetwork tidak mempunyai router yang berhubungan dengannya, router
akan memotong spanning tree.
e. Steiner Trees (ST)
Pada algoritma RPB dan TRPB, alur terpendek antara
titik sumber degan masing-masing titik tujuan digunakan untuk mengirimkan paket
multicast. Tetapi algoritma tersebut tidak meminimalkan penggunaan sumber daya
jaringan.
PROTOCOL IP MULTICAST
Protocol ip
multicast diantara lain yaitu:
-
IGMP
( Internet Group Management Protocol )
IGMP
( Internet Group Management Protocol ) merupakan protocol pada layer network .
Protocol ini digunakan untuk menentukan aamat multicast yang sedang aktif dalam
suatu jaringan. Pesan IGMP ini dibawa dalam packet IP yang dikirimkan
menggunakan alamat multicast dan ditujukan pada semua milticast – enable –
router. Alamt multicast yang digunakan komputer untuk mengirimkan pesan IGMP
adalah alamt kelas D yaitu 244.0.0.0 – 239.255.255.255.
-
PIM
( Protocol Independent Multicast )
PIM
( Protocol Independent Multicast ) digunakan untukmembuat multicast tree di
dalam suatu jaringan multicast.
-
Multicast
Listener Delivery (MLD)
Protocol
ini digunakan untuk jaringan IPv6 dan memiliki fungsi yang sama dengan PIM.
-
Distance
Vektor Multicast Routing Protocol (DVRMP)
Didefinisikan
oleh RFC 1075 , digunakan untuk berbagi informasi antar router untuk
memfasilitasi transportasi dari IP Multicast pake antar jaringan
-
Multicast
Open Shortest Path First ( MOSPF )
PROTOCOL
OSPF untuk mendukung multicast routing , memungkinkan router untuk berbagi
informasi tentang keanggotaan kelompok.
-
Multicast
Listener Discovery (MLD)
Didefinisikan
oleh RFC 4760 , adalah yang memungkinkan berbagai jenis alamat ( dikenal
sebagai alamat group ) untuk didistribusikan secara parallel. BGP memungkinkan
pertukaran antar domain irformasi routing multicast .
-
Multicast
DNS
Multicast
DNS adalah cara menggunakan dns ,antarmuka pemograman , format paket dan
operasi dalam jaringan kecil dimana tidak konvensional DNS server telah
terinstall.
-
Multiprotocol
BGP (MBGP)
Multiprotocol
BGP (MBGP) didefinisikan RFC 4760 adalah perluasan BGP yang memungkinkan
berbagai jenis alamat untuk didistribusikan secara parallel.MBGP mendukung IPv4
dan alamta IPv6.
CODEC
Pengertian
Codec
Codec adalah singkatan dari “ Compressor /
DECompressor” atau dii sebut juga “code/decode”. Codec adalah sebuah
perangkat yang mampu melakukan encoding dan decoding sebuah signal digital.
Encoding adalah proses perubahan
bentuk dari signal atau bitstream data ke dalam bentuk yang dapat diterima
untuk transmisi data atau penyimpanan data dengan menggunakan algoritma
tertentu. Dimana proses kebalikannya disebut decoding. Kegunaan dari encoding
adalah untuk standarisasi, efisiensi (dalam transmisi), kerahasiaan, keamanan,
dan penghematan ruang media simpan (kompresi data).
Fungsi Codec
Codec ditujukan untuk sebuah
program komputer yang berfungsi mengecilkan (compress) file-file, lalu mengembalikannya
ke ukuran semula (decompress).
Metode Kompresi
-
Lossy
Pada umumnya hampir semua codec yang digunakan dalam
transmisi adalah lossy, artinya adalah dalam proses kompresinya ada sebagian
informasi yang dihilangkan dengan tujuan untuk memperkecil ukuran data yang
ditransmisikan. Bermacam metode dan teknik yang digunakan untuk mengkompresikan
data secara lossy dengan tujuan memperkecil ukuran data dengan menghilangkan
informasi yang tidak terlalu penting dan signifikan.
Data suara (audio data) adalah gabungan dari banyak bentuk
gelombang (waveform) yang berbeda-beda frekuensi yang sangat rumit dan
kompleks. Tentunya dalam data audio tersebut tidak semua bentuk gelombang dapat
didengar oleh manusia, terutama untuk gelombang suara frekuensi tinggi, oleh
sebab itu metode kompresi yang lossy, menghilangkan bagian-bagian yang kurang
diperlukan tersebut.
Kita
dapat menganalogikan sebuah metode kompresi yang bersifat lossy seperti ini:
Anggaplah sebuah sampel data itu
seperti resep suatu tradisi kue X yang diciptakan oleh Nenek. Resep aslinya
yaitu telur, tepung terigu, tepung maizena, mentega, margarin, gula merah, gula
pasir, coklat pasta, gula aren, ragi, soda kue, dan susu, yang masing-masing
sudah ditentukan takarannya. Nenek tersebut menurunkan warisan resepnya
kepada anaknya si A. Saat ini si A tersebut ingin membuat kue X dengan resep
warisan dari neneknya, akan tetapi karena sekarang harga tepung maizena mahal,
si A tersebut berpikir “ah rasanya tanpa tepung maizena pun tak apa, toh hanya
sedikit saja komposisinya dibandingkan bahan lain”, lalu sang anak mengurangi isi
resep tersebut. Jadilah kue X generasi 2, memang rasanya hampir tidak ada
bedanya dengan resep aslinya, tentunya dengan biaya produksi yang lebih murah.
Setelah itu si A pun menurunkan resep kue X ini kepada
anaknya si B. Saat ini si B ingin membuat kue X, akan tetapi karena sekarang
mencari gula aren sulit, dan kalau membeli di tempat lain pasti memerlukan
biaya lagi, lalu si B berpikir “sepertinya gak pake gula aren pun ga apa, toh
hanya sedikit dan masih ada gula merah yang rasanya mirip” lalu si B membuat
kue X tersebut tanpa gula aren. Jadilah kue X generasi 3, memang rasanya sama
hampir tidak ada bedanya dengan kue X generasi 2 dan kue X aslinya. Dan
begitulah seterusnya, sampai resep kue X generasi sekian jauh berbeda dari
resep kue X aslinya.
Jadi dalam setiap proses pewarisan resep terjadi pengurangan
informasi, sehingga saat proses ke sekian, kualitas informasi jauh berkurang.
Hal itu juga terjadi dalam proses pengolahan data dari kompresi lossy.
Mungkin analogi diatas kurang tepat pendekatannya, akan tetapi setidaknya ada
sedikit bayangan mengenai hal tersebut.
Contoh dari format video dengan kompressi lossy, diantaranya
adalah MPEG1/2, DivX, XviD, H264, Windows Media Video (WMV), dn Real Video
(RMVB).
-
Lossless
Selain itu terdapat pula metode kompresi yang bersifat
lossless. Kompresi lossless tidak menghilangkan informasi apapun didalam sebuah
sampel data. Walaupun dalam hal penghematan ruang data simpan untuk kompresi
lossless tidak terlalu signifikan, akan tetapi kompresi losless memiliki keunggulan,
dimana dalam proses pengolahan data yang berulang ulang, tidak akan mengurangi
atau menghilangkan informasi yang terdapat dalam suatu sampel data yang diolah.
Tujuan akhir daripada penggunaan kompresi lossless adalah data yang telah
dikompresikan sewaktu-waktu dapat diolah lebih lanjut tanpa mengurangi
informasi aslinya.
Contoh dari berbagai format audio dengan kompresi lossy,
diantaranya adalah MP3, Advanced Audio Coding (AAC), Windows Media Audio (WMA),
Vorbis (OGG), AC3 dan DTS. Sedangkan format audio dengan kompresi lossless
diantaranya adalah FLAC, WavPack, Monkey’s Audio (APE), dan Meridian Lossless
Packaging (MLP).
Format kompresi video yang lossless diantaranya adalah DV,
HuffYUV, CorePNG, dan FFV1.
Tiga Jenis Utama Codec
Ada 3 jenis utama codec dengan fungsi masing-masing. Ketiga
codec tersebut adalah Audio codec, Video codec dan Data Codec.
1. Audio codec
Sebuah Audio codec digunakan untuk compress atau decompress file audio digital yang berfungsi sebagai media untuk dimainkan pada pemutar musik seperti windows media player, real player, dsb. Kebutuhan codec ini akan timbul saat player kita tidak dapat memainkan sebuah file audio yang memerlukan codec tertentu untuk memainkannya. Windows Media Player 11 mampu memainkan hampir seluruh type file audio dan juga telah mendukung jenis audio codec yang lain. Beberapa jenis audio codec antara lain adalah Apple Lossless, MPEG-4 ALS, Direct Stream Transfer DST, FLAC, LA Lossless Audio, Monkey's Audio APE, RealAudio Lossless, Windows Media Audio 9 Lossless, dsb.
1. Audio codec
Sebuah Audio codec digunakan untuk compress atau decompress file audio digital yang berfungsi sebagai media untuk dimainkan pada pemutar musik seperti windows media player, real player, dsb. Kebutuhan codec ini akan timbul saat player kita tidak dapat memainkan sebuah file audio yang memerlukan codec tertentu untuk memainkannya. Windows Media Player 11 mampu memainkan hampir seluruh type file audio dan juga telah mendukung jenis audio codec yang lain. Beberapa jenis audio codec antara lain adalah Apple Lossless, MPEG-4 ALS, Direct Stream Transfer DST, FLAC, LA Lossless Audio, Monkey's Audio APE, RealAudio Lossless, Windows Media Audio 9 Lossless, dsb.
2. Video Codec
Video codecs memiliki fungsi yang sama dengan audio codec, perbedaannya hanya codec ini berfungsi untuk file video. Karena perkembangan teknologi, kini data dapat disimpan dalam format digital, dibandingkan dengan teknologi terdahulu saat data hanya dapat disimpan pada pita, sebagai signal analog. Dengan adanya video codec sekarang kita dapat menonton file video dalam berbagai format berbeda.
Video
codec dapat dibagi ke dalam dua jenis,yaitu :
-
frame-based.
Frame-based
codec seperti Cinepak, atau Motion-JPEG bekerja dengan melihat dan mengompres
setiap frame video secara terpisah. Dengan 25 frame per detik dalam PAL video,
frame-based codec mempunyai dua kerugian yakni dapat menjadi lambat dan ukuran
file dapat cukup besar.
Film, tentunya,
merupakan urutan gambar diam yang dijalankan pada kecepatan konstan sehingga
tercipta suatu ilusi gerakan. Dengan pikiran tersebut, tidaklah sulit untuk
melihat bahwa setiap frame atau gambar akan tampak sama dengan sebelum dan
sesudahnya, dengan sedikit perbedaan di mana objek telah berpindah.
-
Temporal codec
atau field-bassed
temporal codec
melihat bagaimana aliran video berubah seiring waktu. Pada waktu temporal codec
mengompres suatu aliran, ia menyimpan frame pertama. Frame selanjutnya
dibandingkan dengan frame tersebut, dan perubahan apa pun di antara keduanya di
pisahkan.
Selanjutnya, codec
hanya mengompres perubahan antara frame pertama dan frame berikutnya. Karena
frame pertama ini penting dan menyimpan informasi yang dibutuhkan untuk
mendekompres frame berikutnya, ia dikenal sebagai keyframe. Pada waktu codec
menemukan perbedaan yang besar seperti ketika film berpindah ke adegan yang
berbeda, ia mengambil dan mengompres keyframe lain.
Seperti yang dapat
Anda bayangkan, temporal codec paling efisien pada waktu menangani rekaman yang
tidak berubah banyak. Temporal codec yang paling terkenal adalah MPEG. MPEG-2,
revisi dari standar orisinal yang mempunyai resolusi tinggi, merupakan codec
yang digunakan untuk mengemas seluruh film blockbuster pada disc DVD.
Macam
– macam codec video
-
ASF ( Advanced Streaming Format / Advanced
System Format ) :merupakan format yang dikembangkan oleh Microsoft yang
digunakan untuk audio video digital. Didesain untuk streaming dan membentuk
bagian framework Windows Media. ASF dapat menggunakan beraneka ragam codec.
Namun dalam prakteknya yang digunakan adalah codec WMV atau WMA yang juga dari
Microsoft.
-
AVI ( Audio
Video Interleaved ) : diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun 1992 sebagai
bagian dari teknologi Video for Windows miliknya. File AVI menyimpan data audio
dan video pada struktur interleaved. File ini hanya berupa kontainer – dan data
audio video dapat dikompres menggunakan berbagai codec. Kualitas dan kapasitas
tergantung pada codec dan secara khusus codec yang digunakan adalah MPEG, Divx
atau WMV.
-
Divx : adalah codec, bukan format file.
Edisi Divx pertama (3.11 dan sebelumnya) merupakan versi hack dari codecvideo
MPEG4 buatan Microsoft. Jeroma Rota pengembang Divx, mendirikan Divx Networks
dan membuat Divx 4, versi terbaru dari codec untuk menghindari masalah hak
cipta dengan Microsoft. Divx pada saat pembuatan versi 5.2.1 adalah merupakan
codec MPEG-4 layer 2. Dikenal dengan tingkat kompresi yang tinggi, sehingga
sangat memungkin menggunakan codectersebut untuk menggandakan film DVD. Satu
film DVD umumnya berukuran 5 GB sampai 6 GB, dan Divx mampu mengkompresi hingga
menjadi 700 MB, dengan penurunan kualitas yang sangat minim. Dengan demikian
film tersebut dapat tertampung dalam sekeping CD. Sejumlah peranti ripping DVD
menggunakan codecDivx. Untuk memutar file Divx, dibutuhkan plug-in Divx untuk
player software. Versi Divx gratisan termasuk playernya tersedia di
www.divx.com dan ini termasuk juga plug-in untuk video editing software.
-
MJPEG ( Motion JPEG) : adalah codec video
yang mengompres masing-masing frame sebagai JPEG image yang terpisah.
Kualitasnya tergantung pada pergerakan di footage. Sebaliknya pada video MPEG,
kualitas menurun apabila ada banyak gerakan di footage. Kekurangan dari codec ini
adalah ukuran file yang besar.
-
MPEG : adalah format kompresi yang
distandarisasi oleh Moving Picture Experts Group (MPEG), yang terbentuk oleh
350 perusahaan dan organisasi.
Standard-standard tersebut adalah :
MPEG 1 adalah standard pertama untuk kompresi audio dan video. merupakan standard encode VideoCD dengan resolusi maksimal hanya 352 x 288 pixel, bit-rate tidak dapat dirubah dan kualitas gambar yang kurang baik.Ini juga termasuk format audio MP3.
MPEG 2 adalah seri standard transport , audio dan video untuk kualitas siaran televisi.
MPEG 3 dikembangkan untuk high-definiton television (HDTV), tetapi kemudian ditinggalkan karena dianggap MPEG 2 memadai.
MPEG 4 merupakan pengembangan MPEG 1 mendukung Digital Rights Management (DRM) dan bit-rate encoding rendah, serta menggunakan codec video yang disebut H.264 yang dipandang lebih effisien.
MPEG 7 adalah sistem formal untuk mendeskripsikan kandungan multimedia.
MPEG 21 merupakan standard masa depan untuk multimedia.
Codec MPEG menggunakan lossy compression pada data audio video. Bagian motion video pada standard MPEG-1 didapat dari standard Joint Picture Experts Group (JPEG) untuk lossy compression gambar diam ( foto )
MPEG-1 digunakan pada format VideoCD. Kualitas output dan bit-rate lebih kecil daripada VCR.
MPEG-2 sama dengan MPEG-1, tetapi juga menyediakan dukungan untuk interlaced video ( seperti pada siaran TV ) dan juga mendukung Transport Stream yang dibuat untuk mentranfer video dan audio digital pada media dan digunakan untuk broadcasting. Standard MPEG-2 saat ini telah ditingkat menjadi standard terbaru untuk transmisi HDTV. Saat ini digunakan untuk SVCD, DVD dengan tingkat bit yang dapat diubah dan memiliki kualitas gambar yang luar biasa. DV Video merupakan subformat khusus dari MPEG-2 dengan tingkat bit yang tetap. Format ini sangat cocok digunakan untuk video editing.
MPEG-4 berbasis MPEG-1 dan MPEG-2, tetapi ada tambahan fitur seperti dukungan VRML untuk rendering 3D, files komposit berorientasi objek (termasuk audio, video dan virtual reality modelling), dukungan untuk DRM dan berbagai macam interaktivitas . Kontainer untuk kandungan MPEG-4 adalah MP4
Standard-standard tersebut adalah :
MPEG 1 adalah standard pertama untuk kompresi audio dan video. merupakan standard encode VideoCD dengan resolusi maksimal hanya 352 x 288 pixel, bit-rate tidak dapat dirubah dan kualitas gambar yang kurang baik.Ini juga termasuk format audio MP3.
MPEG 2 adalah seri standard transport , audio dan video untuk kualitas siaran televisi.
MPEG 3 dikembangkan untuk high-definiton television (HDTV), tetapi kemudian ditinggalkan karena dianggap MPEG 2 memadai.
MPEG 4 merupakan pengembangan MPEG 1 mendukung Digital Rights Management (DRM) dan bit-rate encoding rendah, serta menggunakan codec video yang disebut H.264 yang dipandang lebih effisien.
MPEG 7 adalah sistem formal untuk mendeskripsikan kandungan multimedia.
MPEG 21 merupakan standard masa depan untuk multimedia.
Codec MPEG menggunakan lossy compression pada data audio video. Bagian motion video pada standard MPEG-1 didapat dari standard Joint Picture Experts Group (JPEG) untuk lossy compression gambar diam ( foto )
MPEG-1 digunakan pada format VideoCD. Kualitas output dan bit-rate lebih kecil daripada VCR.
MPEG-2 sama dengan MPEG-1, tetapi juga menyediakan dukungan untuk interlaced video ( seperti pada siaran TV ) dan juga mendukung Transport Stream yang dibuat untuk mentranfer video dan audio digital pada media dan digunakan untuk broadcasting. Standard MPEG-2 saat ini telah ditingkat menjadi standard terbaru untuk transmisi HDTV. Saat ini digunakan untuk SVCD, DVD dengan tingkat bit yang dapat diubah dan memiliki kualitas gambar yang luar biasa. DV Video merupakan subformat khusus dari MPEG-2 dengan tingkat bit yang tetap. Format ini sangat cocok digunakan untuk video editing.
MPEG-4 berbasis MPEG-1 dan MPEG-2, tetapi ada tambahan fitur seperti dukungan VRML untuk rendering 3D, files komposit berorientasi objek (termasuk audio, video dan virtual reality modelling), dukungan untuk DRM dan berbagai macam interaktivitas . Kontainer untuk kandungan MPEG-4 adalah MP4
-
OGM ( Ogg Media File ) : adalah format
kontainer untuk audio, video dan subtitle. Sebagaimana AVI, format ini juga
mendukung multiple audio track, bahkan dengan format yang berbeda (seperti MP3
dan WAV). OGM juga memungkinkan integrasi audio Ogg Vorbis. Codec video yang
sering digunakan dalam files OGM adalah Xvid. Untuk membuka file OGM di windows
diperlukan paket software yang disebut Ogg Vorbis Direct Filter dan dapat
diperoleh di www.tobias.everwicked.com
-
Quicktime : adalah teknologi multimedia
sekaligus format file yang dikembangkan oleh Apple Computer dan pertama sekali
diprkenalkan pada tahun 1991. file Quicktime adalah kontainer multimedia yang
terbentuk atas satu atau lebih track seperti audio, video, teks atau efek
digital. Masing-masing track mengandung media track, baik itu media stream yang
telah di encode atau pointer-pointer pada file eksternal. codec yang digunakan
untuk compress dan decompress data di Quicktime diantaranya MP3, JPEG, Divx,
Cinepak, Sorensen dan bahkan MPEG-2 dan MPEG-4. Oleh sebeb itu, quicktime lebih
cocok digunakan untuk aplikasi internet dibandingkan AVI
-
RealVideo dan RealMedia : adalah codec video yang dikembangkan
oleh RealNetworks pada tahun 1997. Berbeda dengan codec video lainnya,
RealVideo telah dioptimasi untuk streaming video melalui jaringan IP.
Menggunakan PNA Protocol atau Real Time Streaming Protocol. Biasanya
berpasangan dengan RealAudio yang dikemas dalam RealMedia. RealNetworks juga
menyediakan player yang disebut RealPlayer untuk audio dan video.
-
WMV ( Windows Media Video ) : adalah
bagian dari sistem Windows Media buatan Microsoft. Adalah sebuah codec untuk
mengencode film dan mentransform slide show yang berisi format bitmap kedalam
video terkompres. WMV sebenarnya adalah versi proprietary dari MPEG-4. Video
Stream sering dikombinasikan dengan Audio Stream dalam format WMA, dengan video
WMV yang dikemas kedalam kontainer AVI atau ASF.
-
Matroska adalah format multimedia gratis (open
source format). Format ini, dengan ekstensi file dari ‘. Mkv’, didasarkan pada
EBML (Extensible Binary Meta Language), yang memungkinkan perubahan harus
dilakukan dengan mudah jika perlu, tanpa melanggar mendukung file lama. Inilah
sebabnya mengapa dikatakan bahwa “Matroska dirancang dengan masa depan dalam
pikiran”.
Matroska bukanlah video codec seperti yang sering berpikir untuk menjadi, tetapi sebuah wadah, atau sebuah amplop yang dapat menampung banyak codec yang berbeda pada waktu yang sama. Sesuai namanya (Rusia boneka berbentuk telur yang terkandung dalam satu sama lain) Matroska dapat berisi video (DivX, Xvid, RV9, dll), suara (MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM), serta sub judul (SRT, ASS, SSA, USF, dll) di file yang sama. Tujuan pengembangan Matroska adalah untuk memberikan yang fleksibel dan lintas-platform alternatif ke AVI, ASF, MP4, MPG, MOV, dan RM. Fitur utamanya termasuk cepat mencari, pemulihan kesalahan tinggi, modularly diperpanjang, dipilih subjudul dan audio stream, bab entri, menu, dan streamable melalui internet. An example of a Matroska file is a complete video file that includes a video stream and an audio stream, as well as subtitles and a menu system. Contoh sebuah file Matroska file video yang lengkap yang meliputi aliran video dan audio streaming, serta sub judul dan sistem menu.
Matroska bukanlah video codec seperti yang sering berpikir untuk menjadi, tetapi sebuah wadah, atau sebuah amplop yang dapat menampung banyak codec yang berbeda pada waktu yang sama. Sesuai namanya (Rusia boneka berbentuk telur yang terkandung dalam satu sama lain) Matroska dapat berisi video (DivX, Xvid, RV9, dll), suara (MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM), serta sub judul (SRT, ASS, SSA, USF, dll) di file yang sama. Tujuan pengembangan Matroska adalah untuk memberikan yang fleksibel dan lintas-platform alternatif ke AVI, ASF, MP4, MPG, MOV, dan RM. Fitur utamanya termasuk cepat mencari, pemulihan kesalahan tinggi, modularly diperpanjang, dipilih subjudul dan audio stream, bab entri, menu, dan streamable melalui internet. An example of a Matroska file is a complete video file that includes a video stream and an audio stream, as well as subtitles and a menu system. Contoh sebuah file Matroska file video yang lengkap yang meliputi aliran video dan audio streaming, serta sub judul dan sistem menu.
-
3GP (3GPP format file) adalah sebuah
multimedia container format yang ditetapkan oleh Third Generation Partnership
Project (3GPP) untuk 3G UMTS jasa multimedia. It is used on 3G mobile phones
but can also be played on some 2G and 4G phones. Yang digunakan di 3G ponsel,
tetapi juga dapat dimainkan pada beberapa 2G dan 4G telepon.
-
Flash Video adalah sebuah wadah format file yang
digunakan untuk mengirim video melalui Internet menggunakan Adobe Flash Player
(awalnya diproduksi oleh Macromedia) versi 6-10. Konten video flash juga
mungkin tertanam di dalam SWF file. Ada dua format file video yang berbeda
didefinisikan oleh Adobe Systems dan didukung dalam Adobe Flash Player: FLV dan
F4V. Audio dan video FLV data dalam diencode dalam cara yang sama ketika mereka
berada dalam file SWF. Yang terakhir format file F4V didasarkan pada basis ISO
format file media dan didukung dimulai dengan Flash Player 9 Update 3.
-
3G2 (3GPP2 format file) adalah wadah
multimedia format yang ditetapkan oleh 3GPP2 untuk 3G CDMA2000 jasa multimedia.
Hal ini sangat mirip dengan format 3GP, tapi memiliki beberapa ekstensi dan
keterbatasan dibandingkan dengan 3GP.
-
VOB (Video Object) adalah sebuah format
kontainer di DVD-Video media. VOB dapat berisi video, audio, subtitle dan menu
isi multiplexing bersama-sama ke dalam bentuk sungai. VOB didasarkan pada
aliran program MPEG format, tetapi dengan keterbatasan dan spesifikasi tambahan
di sungai swasta. Program MPEG sungai yang memiliki ketentuan-ketentuan
non-data standar (seperti yang digunakan dalam file VOB) dalam bentuk jadi
swasta yang disebut stream. File VOB yang sangat ketat bagian dari program MPEG
standar sungai. Sementara semua file VOB program MPEG stream, tidak semua
aliran program MPEG sesuai dengan definisi untuk sebuah file VOB.
-
SWF (awalnya berdiri untuk “Format Web
Kecil” kemudian berubah menjadi “Shockwave Flash” oleh Macromedia, kemudian
kembali berubah kembali ke Small Web Format ketika perusahaan memilih untuk
memiliki frase “Shockwave” hanya merujuk kepada Direktur, diucapkan swiff atau
“swoof” adalah sebagian terbuka repositori untuk multimedia dan terutama untuk
vector graphics, berasal dari FutureWave Software dan telah datang di bawah
kendali Adobe. Dimaksudkan untuk menjadi cukup kecil untuk dipublikasikan di
web, SWF file dapat berisi animasi atau applet dari berbagai tingkat
interaktivitas dan fungsi.
SWF saat ini berfungsi sebagai format yang dominan untuk menampilkan “animasi” vektor grafik di web, jauh melebihi penggunaan W3C standar terbuka SVG, yang telah bertemu dengan masalah-masalah di atas implementasi bersaing. Mungkin juga digunakan untuk program-program, biasanya permainan, menggunakan Actionscript.
SWF saat ini berfungsi sebagai format yang dominan untuk menampilkan “animasi” vektor grafik di web, jauh melebihi penggunaan W3C standar terbuka SVG, yang telah bertemu dengan masalah-masalah di atas implementasi bersaing. Mungkin juga digunakan untuk program-program, biasanya permainan, menggunakan Actionscript.
3. Data Codec
Data codec digunakan untuk meng-compression/decompression data. Quick time player secara otomatis akan melakukan compresses/decompresses terhadap track audio dan video dengan bantuan video dan audio codec namun tidak mampu untuk compress / decompress data. Oleh karena itu, fungsi utama dari data code adalah untuk compress / decompress data, berbagai bentuk blok dan model 3D.
Jadi dalam pengertian sederhana codec adalah sesuatu yang membantu media player untuk melakukan encode dan decode signal digital atau data stream.
Subscribe to:
Posts (Atom)